Skip ke Konten

Terhindar dari Proses Caesar

16 Februari 2025 oleh
Yulianti
| Belum ada komentar

Banyak trauma yang didapat dari proses melahirkan yang pertama. Sampai saat ini masih ingat dengan jelas bagaimana prosesnya. Bagaimana proses melahirkan sampai akhirnya harus mendapatkan anastesi epidural karena sudah tidak kuat menahan rasa sakit akibat penjahitan robekan yang mengalami pendarahan. Memang kesalahan terbesar berasal dari diri sendiri yang kurang membedayakan diri selam proses kehamilan.

Sampai pada kami menemukan garis dua pada tes kehamilan dan dokter menyatakan saya positif hamil. Senang sekaligus gelisah karena langsung terbayang kalau saya harus memilih, proses melahirkan yang trumatik itu akan terulang atau harus caesar. Tidak ada yang salah dengan proses melahirkan caesar, hanya bagi saya itu terasa lebih menakutkan dari melahirkan pervaginam.

Berbekal informasi dari teman, kalau dia bertemu dengan bidan Nova dan tim sehingga dengan pengalaman melahirkan caesar pada anak pertama tidak terulang dikelahiran anak kedua dan tanpa robekan. Saat bertemu Bidan Nova pertama kali, kami diterima dengan sangat baik. Bidan Nova tahu saya punya trauma, menangis, dan dipeluknya saya. Entah apa yang membuat saya sangat percaya dan yakin untuk mempercayakan proses kelahiranku bersama Bidan Nova dan Tim saat pulang dari kunjunga pertama kami. Penerimaan beliau terhadap kami, motivasi yang beliau berikan, dan PR yang diberikan adalah saya harus berdaya. Saya kerjaankan PR yang diberikan, yaitu olahraga, kontrol makan, yoga kehamilan disetiap minggu, dan saat sudah mendekati waktu melahirkan ada pijat perineum dan moxa yang dibantu oleh suami saya. Suami juga ikut berdaya selama proses kehamilan ini. Ibu Nova sepertinya tau kalau saya sangat tergantung sama suami saya.  Tentu saja tidak mulus perjalanannya, saat usia kandungan 36 minggu bayiku tidak pada posisi yang semestinya sampai usia 38 minggu. Bidan Nova dan tim dengan sabar mengingatkan dan mengajarkan posisi yoga untuk mengembalikan posisi bayi. Alhamdulillah, bayi saya bisa berada di posisi siap untuk dilahirkan. Namun, kondisi cemas kembali lagi saat usia kandungan menginjak 40 minggu. Gelombang cinta dari bayi ini belum saya rasakan dan vonis dokter kalau kondisi kandungan sudah tidak baik untuk bayi dan harus segera dilakukan caesar. Kencang sekali jantung ini berdebar dan sedikit menangis, saya menelpon Bidan Nova. Ditenangkan dan disarankan pulang untuk besok diperiksa di klinik. Sampai waktunya gelombang cinta itu datang saya masih di rumah dan akhirnya disarankan untuk datang ke klinik. Satu kamar dengan suami untuk menemani selama gelombang cinta itu makin kuat saya rasakan.

Saat proses melahirkan tiba, semua keluarga ada di rumah yang sama hanya berbatas dinding dengan saya yang sedang berjuang untuk melahirkan. Sangat cepat dan penuh dengan kalimat motivasi selama prosesnya. Saya dan suami diarahkan karena sungguh tidak ingat apa yang sudah saya persiapkan dan lahirlah seorang bayi perempuan kedua yang alhamdulillah sehat dan sempurna. Besoknya saya sudah bisa pulang sambil menggendong bayi, yang mana tidak bisa saya lakukan saat melahirkan pertama. Setelah diingat, saya melahirkan sesuai dengan afirmasi yang selalu ucapkan setiap yoga, saya ingin melahirkan ditemani keluarga lengkap. Alhamdulillah Allah SWT, memberikan saya kesempatan untuk bertemu dengan Bidan Nova dan Tim yang sangat membantu saya melewati trauma saya dalam melahirkan dan sangat nyaman selama proses persiapan melahirkan.               

Yulianti

Masuk untuk meninggalkan komentar